Archive for Februari 2011

Majelis Ulama Indonesia

KETUA Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumsel KH M Sodikun menilai fenomena bocah ngelem bisa jadi merupakan dampak dari minimnya perhatian orang tua, lingkungan,maupun minimnya peranan negara dalam memberikan kehidupan dan pendidikan yang layak bagi anak-anak telantar.

“Tapi, peranan orang tua merupakan hal penting. Akibat kurang kasih sayang, kurang perhatian dan bimbingan orang tua, dan kurang ajaran pengetahuan agama, makanya kondisi itu bisa terjadi pada anak,”ujarnya kepada SINDOkemarin. Menurut dia,kemajuan dan kehidupan anak bangsa merupakan tanggung jawab negara.Jadi,anakanak jalanan yang menggunakan lem Aibon tersebut juga di bawah tanggung jawab negara.Apalagi, sudah diamanatkan undang-undang bahwa tugas negara untuk mencerdaskan dan menyejahterakan masyarakatnya, bukan hanya kemiskinan struktural, melainkan juga kemiskinan kultural.”Karena sebenarnya mereka tidak mau seperti itu.

Mereka juga pasti menginginkan hidup normal seperti anak-anak lainnya yang bisa mengenyam pendidikan, memiliki rumah yang nyaman,” tandasnya. Masih menurut Sodikun,perlu ketegasan pemerintah, dalam hal ini adanya kebijakan yang berpihak dan melindungi anak-anak pengisap lem. Pemerintah harus memiliki design dan program yang tersistematis, tepat sasaran, dan komprehensif. ”Namun,program terpadu tersebut saat ini belum ada sehingga perlu dukungan semua pihak untuk mewujudkannya. Di mana anak-anak pemakai lem harus mendapatkan bimbingan, pembinaan, hingga langkah konkret lainnya,seperti pelatihan usaha.

”Karena terkadang anakanak itu bisa menjahit, mangkas rambut,nyopir,berjualan,dan keterampilan lainnya,”tandasnya. Sementara itu, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Sumsel Siti Romlah menyatakan, untuk mengatasi perilaku anak yang suka ngelem, perlu menjadi perhatian bersama dan harus ada aturan atau kebijakan yang jelas yang mengaturnya. ”Pemerintah atau aparat bisa melakukan razia kepada anakanak pemakai lem Aibon tersebut. Tetapi, harus ada aturan atau kebijakan yang jelas dan terukur. Karena tak bisa tiba-tiba langsung melakukan razia tanpa ada dasar hukum,”ujarnya. Jika anak-anak sekolah yang ngelem,juga ada sanksi yang diberikan pihak sekolah agar memberikan efek jera.

Harus dijelaskan pula efek buruk penggunaan lem Aibon, baik dari segi kesehatan, moral,maupun lainnya. ”Sebab, biasanya anak-anak melakukan hal negatif itu karena faktor ingin mencoba.Setelah itu, jika sudah menjadi kebiasaan, akan terus dilakukan. Jadi, memang harus ada pihak yang memberikan peringatan, baik orang tua maupun guru,”tukasnya. Demikian catatan online Blog Dodol tentang Majelis Ulama Indonesia.

Posted in | Leave a comment

Semakin maraknya komunitas anak jalanan

Semakin maraknya komunitas anak jalanan di setiap perempatan lampu merah dan sekitarnya di Kota Palembang, terutama yang mengonsumsi lem Aibon, membuat gerah Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang. Dalam waktu dekat, Pemkot akan membentuk tim untuk menjaring para anak jalanan yang kerap meresahkan tersebut. “Memang keberadaan anak jalanan yang saban hari mengonsumsi lem Aibon itu sangat mengganggu ketertiban dan meresahkan masyarakat, terutama bagi pengguna jalan yang melintas,” ujar Asisten II Pemerintah Kota Palembang Bidang Ekonomi dan Pembangunan Apriadi Busri. Menurut dia, banyaknya anak jalanan yang mengonsumsi lem Aibon sudah berlangsung sejak lama. Selain mudah didapat, harga barang ini juga relatif murah sehingga mudah dijangkau.

Untuk menjaga agar Kota Palembang tetap bersih dan mempersempit ruang gerak para pengonsumsi lem Aibon, pihaknya menginstruksikan dinas terkait, seperti Dinas Sosial dan Pol PP, untuk segera menindaklanjuti masalah ini. “Kami upayakan secepatnya mereka (anak jalanan) segera dijaring dan dilakukan pembinaan sehingga mereka tidak mengulangi kembali perbuatannya,” tegasnya. Dia menuturkan, selama ini anak jalanan yang mengonsumsi lem Aibon cenderung berdampak buruk terhadap kesehatan dan perilakunya. “Rata-rata mereka yang mengonsumsi lem Aibon ini masih dalam kategori anak-anak dan remaja.

Ini tidak bisa didiamkan begitu saja dan secepatnya Pol PP mengambil tindakan,”katanya. Ketua DPRD Kota Palembang Harnojoyo mendesak dinas terkait untuk secepatnya menyikapi maraknya anak-anak yang mengisap lem. Dengan begitu,perilaku buruk ini tidak sampai meluas dan tidak memakan korban jiwa. “Ini (mengisap lem) sebenarnya penyakit. Jika dibiarkan, akan banyak korban, terutama anak-anak dan remaja. Akan lebih baik jika pemerintah menjaring semua anjal ini, kemudian melakukan pembinaan dan diberikan keterampilan,”katanya. Demikian catatan online Blog Dodol tentang Semakin maraknya komunitas anak jalanan.

Posted in | Leave a comment

ZAT yang terkandung dalam lem Aibon dan sejenisnya

ZAT yang terkandung dalam lem Aibon dan sejenisnya bukan hanya dapat memabukkan dan merusak sel-sel saraf otak penggunanya. Bahkan, jika digunakan dalam jangka waktu lama, dapat membuat penggunanya tidak normal dan sakit hingga kemudian meninggal dunia. ”Dalam lem Aibon terkandung zat Lysergic Acid Diethyilamideatau LSD. Zat tersebut sejenis zat hirup yang sangat mudah ditemui di produk lem perekat.“Pengaruhnya sangat luar biasa bagi penggunanya.

Sebab,ketika mengisap aromanya, zat kimia tersebut memengaruhi sistem saraf dan melumpuhkan,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang Gema Insania kemarin. Zat yang dihirup dalam lem Aibon menjadikan penggunanya merasa bahagia hingga aktivitas sang pengguna akhirnya berkurang lantaran halusinasi yang dialami. “Efeknya dapat menjadi nikmat yang luar biasa, sangat tenang dan mendorong perasaan nyaman.Sering kali ada perubahan pada persepsi, pada penglihatan, suara, penciuman, perasaan, dan tempat,”tutur dia.

Dari beberapa literatur yang dihimpun, zat LSD pertama kali dibuat secara sintetis sekitar 1940. Zat tersebut digunakan untuk menghilangkan hambatan yang merintangi pada kasus kejiwaan. Halusinasi dengan menghirup ini juga dapat diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, seperti kaktus peyote yang dipakai oleh pribumi Meksiko selama beberapa ratus tahun dalam kegiatan keagamaan dan hiburan. Halusinasi atau halusinogen juga dikenal sebagai psikedelik yang dapat membuat susunan saraf pusat pengguna berubah dan sering radikal. Akibatnya, keadaan kesadaran pengguna juga dapat mengacaukan perasaan kenyataan waktu dan emosi.

Untuk diketahui, LSD sensitif terhadap udara, sinar matahari, dan klorine, terutama dalam bentuk solutio atau cairan tanpa warna. Zat ini akan bertahan selama satu tahun jika dijauhkan dari cahaya dan dijaga suhunya tetap berada di bawah temperatur rendah. Penggunaan jangka panjang juga dapat mengakibatkan sorot balik dan halusinasi yang dapat terjadi berhari-hari, bermingguminggu, hingga berbulan-bulan. Namun, dari beberapa literatur belum dijumpai bukti ketergantungan fisik dari gejala putus zat, meski dipakai secara berkesinambungan. Namun, diduga dapat terjadi ketergantungan kejiwaan bagi penggunanya.

“Efeknya mungkin sama dengan pengguna narkoba, seperti hilangnya kendali emosi, disorientasi, depresi, kepeningan, perasaan panik yang akut dan perasaan tak terkalahkan. Bahkan, dapat mengakibatkan pengguna menempatkan diri dalam bahaya fisik,” ujar Gema. Senada diungkapkan praktisi kesehatan Kota Palembang Dr Zen Ahmad. Menurut dia, secara umum zat yang terkandung dalam penyalahgunaan lem dapat merusak kesehatan penggunanya. Bau lem yang dihirup lewat saluran pernapasan berpengaruh pada bagian pernapasan sebelum akhirnya sampai ke otak dan menyebabkan halusinasi.

“Tentunya ada zat adiktif berbahaya yang terkandung dalam lem tersebut. Mereka yang menggunakan akan merasa nyaman,tenang, dan berhalusinasi,”ungkap Zen. Dia mengungkapkan, sejauh ini memang masyarakat belum banyak yang mengetahui zat berbahaya dalam lem,yang sering dihirup beberapa anak jalanan dan remaja. Berbeda dengan narkotika yang sudah banyak tersebar informasinya dan berpengaruh terhadap kesehatan. Justru penyalahgunaan lem belum terlalu mendapat perhatian, padahal efeknya hampir sama dengan menggunakan narkotika. “Seperti halnya rokok, lem mungkin terdapat zat boncengan lainnya yang belum diketahui efeknya bagi jantung, paru-paru, atau alat vital tubuh lainnya,”kata dia.

Dr Zen mengingatkan agar para remaja menjauhi penyalahgunaan lem sebagai bagian dari gaya hidup.Sebab, efek yang ditimbulkan bisa saja lebih berbahaya dari menggunakan narkotika. Sementara itu, menurut spesialis saraf dari RS Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang dr Rasrinam Syahril SpS,ngelem termasuk aktivitas napza, yaitu zatzat kimiawi yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia, baik ditelan melalui mulut, dihirup melalui hidung, maupun disuntikkan melalui urat darah. Zat-zat kimia itu dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Pemakaian lem secara terusmenerus akan mengakibatkan ketergantungan fisik dan atau psikologis. Selain itu,risiko yang pasti terjadi adalah kerusakan pada sistem saraf dan organ-organ penting lainnya, seperti jantung, paru-paru,hati.

“Salah satu zat yang terdapat di dalam lem Aibon adalah lysergic acid diethyilamide (LSD). Untuk itu, cara termudah mencegah kematian akibat penggunaan napza (khususnya dalam hal ini lem Aibon), adalah tidak menggunakannya sama sekali.Sebab,jika sekali kecanduan, akan memiliki ketergantungan fisik dan psikologis, yang bisa berlangsung seumur hidup,”pungkasnya. Demikian catatan online Blog Dodol tentang ZAT yang terkandung dalam lem Aibon dan sejenisnya.

Posted in | Leave a comment

Sedikitnya 94 murid TK Islam Terpadu

Sedikitnya 94 murid TK Islam Terpadu (TKIT) Al Furqon Palembang mengikuti kegiatan pembelajaran manasik haji pada Jumat (18/2). Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan lebih jauh tentang rukun Islam kelima tersebut kepada para peserta didik. Kepala TKIT Al Furqon Palembang Sartika mengatakan, kegiatan ini sengaja digelar pada semester kedua.

Mengingat, pada semester satu (musim haji) jadwal kegiatan akademik di sekolah cukup padat.Karena itu,pihak sekolah tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan praktik ibadah tersebut. Dalam simulasi ini, hampir semua rukun haji diajarkan kepada para peserta didik,mulai niat haji, salat, tawaf, sai,melontar, hingga praktik penyembelihan hewan kurban.

“Selama ini di kelas anakanak telah sangat hafal dengan rukun Islam.Agar mereka tak hanya tahu secara teori, kita pun harus mengajarkan praktiknya. Salah satunya melalui simulasi manasik haji ini,”ujar Sartika di ruang kerjanya kemarin. Kegiatan pembelajaran manasik haji ini telah menjadi agenda rutin di TKIT Al Furqon sejak empat tahun terakhir. Selayaknya manasik sesungguhnya, para peserta didik pun menggunakan pakaian ihram lengkap dan sejumlah atribut lainnya.“Sebelumnya, manasik ini telah digelar muridmurid SDIT Al Furqon yang diikuti 500-an anak,”ucap Sartika.

Salah satu murid TKIT Al Furqon, Rara, mengaku senang bisa mengikuti pembelajaran manasik haji ini. Utamanya untuk praktik lempar jumrah dan pemotongan hewan kurban. “Senang ikut manasik. Apalagi yang lempar-lempar foto setan sama yang potong boneka domba. Tetapi, ikut manasik capek soalnya lari-lari, jalan-jalan keliling, pokok keringatan,”ucap Rara. Demikian catatan online Blog Dodol tentang Sedikitnya 94 murid TK Islam Terpadu.

Posted in | Leave a comment

Pemerintah Amerika Serikat menaruh perhatian

IDwebhost.com Trend Hosting Indonesia ~> Pemerintah Amerika Serikat menaruh perhatian lebih kepada Sumsel. Bahkan negara adikuasa itu siap bekerjasama dengan Sumsel diberbagai bidang.

Hal itu terungkap dalam pertemuan antara Gubernur Sumsel H Alex Noerdin dengan Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat, Stanley Harsha beserta rombongan di Griya Agung, Kamis (10/2) malam sekitar pukul 20.00 WIB. Dalam pertemuan tersebut, Konjen AS Stanley Harsha menyampaikan pesan dari Duta Besar AS di Indonesia yang menyatakan AS siap bekerjasama diberbagai bidang dengan Provinsi Sumsel. Tidak hanya dibidang perdagangan, pertambangan, pariwisata dan industri, kerjasama bidang olahraga dan pendidikan pun ditawarkan pihak AS. “Kita sangat menyambut baik dengan adanya kunjungan Konjen AS ke Sumsel ini.

Ini artinya Sumsel merupakan salah satu daerah yang dilirik AS untuk berinvestasi dan ini merupakan sebuah kebanggaan bagi kita masyarakat Sumsel,”ujar Alex seusai menerima kunjungan Konjen AS. Jika tidak ada halangan, lanjut Alex, pada bulan April mendatang, Duta Besar AS untuk Indonesia Scot Marciel akan datang ke Sumsel guna melakukan penjajakan kerjasama dengan Sumsel. ”Nanti mereka juga akan mengadakan lomba entrepreneurship challengger untuk mahasiswa se-Sumsel. Lomba ini akan dibuka langsung Dubes AS untuk Indonesia,”terang Alex. Sementara itu Asisten Bidang III Kesra Pemprov Sumsel Aidit Aziz menambahkan, Pemprov Sumsel akan menindaklanjuti pertemuan dengan Konjen AS tersebut.

”Kontribusi AS selama ini di Sumsel cukup baik, khususnya di bidang pendidikan.Mereka setiap tahun mengirim tiga sampai empat tenaga pendidik mereka untuk mengajar di universitas di Sumsel. Kita harapkan kerjasama ini akan terus berjalan dengan baik, terlebih untuk mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Sumsel,” ungkap Aidit kemarin di Kantor Pemprov Sumsel.

Posted in | Leave a comment