Selamat dayang di Hari Agustomo Blog, kali ini saya akan menulis artikel tentang pom bensin milik PT. Pertamina, selamat membacanya.
Saat saya kecil nama “pom bensin” sudah terngiang-ngiang d telinga saya. Setiap kali berpergian selalu ke “pom bensin”, untuk mengisi bensin atau sekedar “numpang” ke WC juga beristirahat. Waktu kecil saya belum mendengar namanya Pertamina, hanya istilah “pom bensin” yang selalu terngiang. “Pom bensin” sewaktu saya kecil masih sangat jarang hanya ditemukan di tempat-tempat tertentu, tidak seperti sekarang “mungkin” setiap 2km ada “pom bensin”. Makanya sewaktu dulu jika ingin membeli bensin harus menempuh jarak yang jauh, dan di jalan harus “was-was” karena bensin tinggal sedikit lagi. Tidak jarang saya lihat banyak yang kehabisan bensin dan harus memakai botol-botol dalam membeli bensin untuk menghidupkan kendaraannya kembali. Sungguh klasik setiap apa yang terjadi sewaktu dulu.
Pelayanan setiap “pom bensin” pun beragam, ada yang nakal, sedikit nakal, dan ada juga yang normal. Kenapa saya membagi dalam 3 bagian tersebut? Karena berdasarkan apa yang saya temukan di lapangan mungkin bisa benar, mungkin juga dugaan saya bisa salah. Dimulai dari yang nakal, yaitu “pom bensin” yang menjual bensinnya dengan kadar yang dikurangi berlebih bila di ukur perbandingannya bisa mencapai 70 : 30, angka 70 ini bukan untuk bensinnya melainkan kadar air. Sungguh terlalu dengan kadar air yang tinggi ini, kendaraan dapat cepat rusak dan bensin pun cepat habis. Lalu pom bensin yang sedikit nakal, untuk hal yang ini anda bisa tebak mana yang lebih besar ? Nah betul, sebenarnya bensinnya ok kadarnya besar tapi sayangnya masih dicampur air supaya penjualannya bisa lebih banyak. Perbandingan antara air dan bensin yaitu 70 : 30, 70 untuk bensin dan 30 untuk air. Untuk kadar yang ini menyebabkan kendaraan cepat haus, mesin kendaraan cepat rusak. Nah yang dianjurkan untuk pembeli yaitu pom bensin yang perbandingannya 100 : 0, dimana bensin yang dikeluarkan 100% asli. Sepertinya sewaktu dulu masih sangat jarang ada yang begini. Betul?
Nah itukan dulu, sekarang ini Pertamina, nama yang menaungi “Pom bensin” ini, membuat satu patokan dengan memberi label “Pasti Pas” untuk setiap “Pom bensin” nya. O iya, dari tadi “bensin” yang saya maksud yaitu premium. Sewaktu saya kecil belum ada pertamax. Dengan mengusung slogan “Pasti Pas” setiap “Pom bensin” harus melakukan ujicoba kelayakan bensinnya ke Pertamina demi memuaskan konsumen yang berkendara. Mengingat populasi kendaraan yang setiap hari semakin banyak. Selain dengan slogannya, Pertamina pun merombak setiap “Pom bensin” yang masih memakai alat untuk pengisi bensin yang lama dengan yang baru. Memakai digital teknologi, ciri-cirinya yaitu pada saat anda di “Pom bensin” tidak diperkenankan memakai HP alias Handphone pada saat mengisi bahan bakar. Itu dapat menyebabkan error pada angka pengisian bahan bakar. Buat para pengguna “Pom bensin” dimohon untuk mematuhi apa yang dilarang selagi anda di “Pom bensin”, seperti Tidak menyalakan Rokok / Tidak merokok, lalu Handphone yang tadi, ada juga tidak menyalakan kendaraaan sewaktu mengisi “bensin”, dan yang pasti antrilah sewaktu membeli bensin.
Inilah yang menjadi kerja keras Pertamina dalam meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat. Seperti slogan Pertamina Blogcontest yaitu ” Kerja Keras adalah Energi Kita “. Jadi jangan disia-siakan apa yang kita keluarkan karena energi yang kita keluarkan pun tidak sedikit. Harapannya Pertamina semakin baik dalam segi pelayanannya dan harga setiap produknya dapat bersaing dengan sehat.
Saat saya kecil nama “pom bensin” sudah terngiang-ngiang d telinga saya. Setiap kali berpergian selalu ke “pom bensin”, untuk mengisi bensin atau sekedar “numpang” ke WC juga beristirahat. Waktu kecil saya belum mendengar namanya Pertamina, hanya istilah “pom bensin” yang selalu terngiang. “Pom bensin” sewaktu saya kecil masih sangat jarang hanya ditemukan di tempat-tempat tertentu, tidak seperti sekarang “mungkin” setiap 2km ada “pom bensin”. Makanya sewaktu dulu jika ingin membeli bensin harus menempuh jarak yang jauh, dan di jalan harus “was-was” karena bensin tinggal sedikit lagi. Tidak jarang saya lihat banyak yang kehabisan bensin dan harus memakai botol-botol dalam membeli bensin untuk menghidupkan kendaraannya kembali. Sungguh klasik setiap apa yang terjadi sewaktu dulu.
Pelayanan setiap “pom bensin” pun beragam, ada yang nakal, sedikit nakal, dan ada juga yang normal. Kenapa saya membagi dalam 3 bagian tersebut? Karena berdasarkan apa yang saya temukan di lapangan mungkin bisa benar, mungkin juga dugaan saya bisa salah. Dimulai dari yang nakal, yaitu “pom bensin” yang menjual bensinnya dengan kadar yang dikurangi berlebih bila di ukur perbandingannya bisa mencapai 70 : 30, angka 70 ini bukan untuk bensinnya melainkan kadar air. Sungguh terlalu dengan kadar air yang tinggi ini, kendaraan dapat cepat rusak dan bensin pun cepat habis. Lalu pom bensin yang sedikit nakal, untuk hal yang ini anda bisa tebak mana yang lebih besar ? Nah betul, sebenarnya bensinnya ok kadarnya besar tapi sayangnya masih dicampur air supaya penjualannya bisa lebih banyak. Perbandingan antara air dan bensin yaitu 70 : 30, 70 untuk bensin dan 30 untuk air. Untuk kadar yang ini menyebabkan kendaraan cepat haus, mesin kendaraan cepat rusak. Nah yang dianjurkan untuk pembeli yaitu pom bensin yang perbandingannya 100 : 0, dimana bensin yang dikeluarkan 100% asli. Sepertinya sewaktu dulu masih sangat jarang ada yang begini. Betul?
Nah itukan dulu, sekarang ini Pertamina, nama yang menaungi “Pom bensin” ini, membuat satu patokan dengan memberi label “Pasti Pas” untuk setiap “Pom bensin” nya. O iya, dari tadi “bensin” yang saya maksud yaitu premium. Sewaktu saya kecil belum ada pertamax. Dengan mengusung slogan “Pasti Pas” setiap “Pom bensin” harus melakukan ujicoba kelayakan bensinnya ke Pertamina demi memuaskan konsumen yang berkendara. Mengingat populasi kendaraan yang setiap hari semakin banyak. Selain dengan slogannya, Pertamina pun merombak setiap “Pom bensin” yang masih memakai alat untuk pengisi bensin yang lama dengan yang baru. Memakai digital teknologi, ciri-cirinya yaitu pada saat anda di “Pom bensin” tidak diperkenankan memakai HP alias Handphone pada saat mengisi bahan bakar. Itu dapat menyebabkan error pada angka pengisian bahan bakar. Buat para pengguna “Pom bensin” dimohon untuk mematuhi apa yang dilarang selagi anda di “Pom bensin”, seperti Tidak menyalakan Rokok / Tidak merokok, lalu Handphone yang tadi, ada juga tidak menyalakan kendaraaan sewaktu mengisi “bensin”, dan yang pasti antrilah sewaktu membeli bensin.
Inilah yang menjadi kerja keras Pertamina dalam meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat. Seperti slogan Pertamina Blogcontest yaitu ” Kerja Keras adalah Energi Kita “. Jadi jangan disia-siakan apa yang kita keluarkan karena energi yang kita keluarkan pun tidak sedikit. Harapannya Pertamina semakin baik dalam segi pelayanannya dan harga setiap produknya dapat bersaing dengan sehat.