Pascakebakaran

Pascakebakaran yang menghabiskan 12 rumah di Jalan Sungai Kapuas, Kelurahan Bukaka, Kecamatan Tanete Riatang, korban kebakaran memilih mengungsi di rumah kerabat daripada tidur di tenda bantuan Dinas Sosial. Salah satu korban kebakaran Ida Patawari yang ditemui di lokasi kebakaran mengatakan, tenda yang dibangun Dinas Sosial tidak layak untuk ditempati karena ukurannya sangat kecil.“Bagaimana mau tidur di tenda kalau tidak ada tikar. Tenda pun hanya bisa mampu menampung empat orang,” katanya,kemarin.

Dia menuturkan, sehari setelah kebakaran, pemerintah setempat melalui Dinas Sosial baru mendirikan satu buah tenda ukuran kecil dengan daya tampung empat orang. Bantuan sudah ada berupa pakain bekas, beras dan uang sebanyak Rp600.000 berasal dari warga di sekitar lokasi kebakaran. Dari pihak swasta yang memberikan bantuan adalah Surya Indah dan Rumah Makan Bandung Raya.

Bantuan berupa beras langsung disalurkan kepada warga.“Ada beberapa warga yang belum dapat bantuan karena sumbangan yang diterimanya tidak mencukupi. Makanya kami harap dari pemerintah,”ujar Ida. Warga yang kena musibah kini menumpang kini mengungsi di rumah tetangga dan rumah kerabat.

Mereka makan minum bergantung kepada ketulusan warga yang menampungnya. Jeksi, pemuda setempat meminta pemerintah segera menurunkan bantuan karena kondisi para korban memperihatinkan. Peristiwa kebakaran yang terjadi sekitar jam 11.30 itu menghanguskan 12 rumah.

Salah seorang warga Bukaka, Kalena, 80, tewas terpanggang. Sementara Inaya, 45, mengalami luka bakar disekujur tubuhnya dan dirawat di rumah sakit Tenriwaru Watampone.

Seluruh biaya akan ditanggung pemerintah. Asisten II, Irwansyah mengatakan, pemerintah akan secepatnya merespon permintaan warga yang kena musibah. “Saya sudah koordinasi dengan pak bupati,namun besok (Jumat ) baru tiba dari Surabaya,” katanya.

Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial, Amrullah Hasda mengaku stok bantuan tanggap darurat yang disediakan pemerintah Kabupaten Bone, memang sudah habis sejak, beberapa waktu lalu. Dua bulan terakhir Bone dilanda musibah kebakaran. Puluhan rumah warga ludes terbakar.

Untuk membantu warga di Kelurahan Bukaka, Amrulla mengatakan, setelah mendengar adanya kebakaran langsung berangkat ke Makassar untuk mengurus bantuan.“Saya saat ini berada di gudang Dinas Sosial Provinsi Sulsel untuk mengurus bantuan kepada korban kebakaran di Bone,”paparnya.

Kebakaran terparah terjadi di Kecamatan Tellu Setiangge. Dalam peristiwa itu 25 rumah warga rata tanah. Meski tidak ada korban jiwa,namun Kapolres Bone AKBP Zarialdi mengatakan kerugian material mencapai mencapai Rp 2 miliar.

Kasat Reskrim AKP Trihanto Nugroho, mengatakan, tiga orang tim laboratorium forensik dari Polda Sulselbar sudah turun ke TKP untuk melakukan observasi awal dan melakukan olah TKP hari ini untuk memastikan sumber api.

“Mereka sementara observasi untuk olah TKP besok,”katanya. Wakil Direktur Rumah SakitAndi NurminahA Yusuf, Inaya korban luka bakar masih menjalani perwatan intensif di rumah sakit dan menempati kamar B No 7.

Seluruh tubuhnya seperti wajah,leher dan tangan terbakar, namun kondisinya sudah membaik,dibanding dengan kemarin.“Dia sudah bisa bicara. Kemarin sama sekali tidak sadar,namun kini sudah membaik,”katanya. Demikian catatan online Blog Dodol yang berjudul Pascakebakaran,

This entry was posted in . Bookmark the permalink.

Leave a Reply