Sebanyak 50 kepala keluarga (KK) di Kelurahan Dannuang, Kecamatan Ujung Loe, Kabupaten Bulukumba, terancam terisolasi. Pasalnya, jalan yang menghubungkan antara Dannuang dan Bulukumba nyaris putus akibat drainase rusak parah. Kerusakan jalan sepanjang 30 meter yang berada di tepi Sungai Balangtieng itu disebabkan drainase di sisi kiri dan kanan tak berfungsi lagi. Akibatnya, air sungai mengikis pinggiran badan jalan.Kendaraan roda empat kini tidak dapat lagi melintasi jalan tersebut.

Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulukumba Andi Pangerang mengatakan, pihaknya mendesak Kepala Dinas Pengelola Sumbar Daya Air (PSDA) Bulukumba Andi Baso Maskur segera memberikan perhatian serius dan mengatasi kondisi tersebut. Jika dibiarkan, Kelurahan Dannuang bisa benar-benar terisolasi. Sebab, jalan tersebut merupakan satu-satunya penghubung ke Bulukumba. “Harus dibuatkan bronjong baru agar bisa tahan lama.Apalagi, posisinya tepat berada di tepi sungai.Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba harus segera melakukan perbaikan. Ini tidak bisa lagi dibiarkan karena kondisi tersebut berbahaya bagi masyarakat,” ungkap dia di DPRD Bulukumba, kemarin.

Menurut dia,Pemkab harus menganggarkan perbaikan jalan dan drainase Dannuang tersebut melalui dana bantuan bencana. Pemkab tidak bisa menunggu hingga anggaran dari Pemerintah Pusat turun. “Sekarang yang bisa melintas hanya kendaraan roda dua, yang lain tidak bisa lagi,” ujar legislator asal dapil Kecamatan Ujung Loe-Bontobahari ini. Pihaknya berharap ada perhatian serius karena perbaikan drainase itu telah lama diusulkan melalui instansi terkait. Namun, permintaan tersebut hingga kini tak juga terealisasi. “Jalan ini sudah menelan korban jiwa beberapa bulan lalu.

Korban meninggal di tempat karena terjatuh,” ungkap dia. Kepala Kelurahan Dannuang Andi Tamsir mengemukakan, jalan menuju Dannuang harus segera diperbaiki. “Harus ada perbaikan cepat. Jika dibiarkan,akan terputus,” kata dia dihubungi media via ponsel, kemarin. Sementara itu, Kepala Dinas PSDA Bulukumba Andi Baso Maskur mengungkapkan, PSDA Sulsel telah meninjau lokasi, baru-baru ini.

Mereka berjanji segera memperbaiki jalan Dannung-Bulukumba menggunakan dana APBN. Ini masuk wilayah perbaikan Pemprov Sulsel. Pemkab Bulukumba sebatas memfasilitasi, tapi kami perjuangkan agar bisa diperbaiki dalam waktu dekat,” ungkap mantan Sekretaris Dinas Pengelola Keuangan Daerah Bulukumba ini.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa bekerja sama dengan Kodim 1409 Gowa, membudidayakan ikan lele di beberapa kecamatan di wilayah Gowa. Pengembangan ikan lele mulai dilakukan di lokasi seluas 2 ha di Kelurahan Samata, Kecamatan Somba Opu,kemarin,dihadiri Pangdam VII/ Wirabuana Mayjen Muhamad Nizam dan Ketua Kadin Sulsel Zulkarnain Arief, Dandim 1409/Gowa Letkol ARM Bambang Irawan, dan Kapolres Gowa AKBP Totok Lisdiarto, dan beberapa pejabat Kodam VII/Wirabuana. Pangdam VII/Wirabuana Mayjen Muhamad Nizam mengatakan, benih ikan lele yang dikembangkan di Samata ini merupakan jenis ikan berkualitas impor.

Karena itu, ke depan Kodam VII/Wirabuana rencananya bekerja sama di sejumlah kabupaten di Sulsel. “Kerja sama pe-ngembangan ikan lele ini dimulai di Kabupaten Gowa, selanjutnya dilakukan di beberapa daerah di Sulsel,”kata Pangdam. Tiga bulan lalu Pemkab dan jajaran TNI di Gowa membudidayakan ikan tawar dengan sistem keramba apung di Sungai Jeneberang di Kelurahan Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu,tiga bulan terakhir.

Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo mengatakan, Pemkab Gowa akan menyiapkan lahan untuk membudidayakan lele dan jenis ikan lainnya di wilayah Gowa. “Kami siap menyediakan lokasi untuk membudidayakan ikan lele berkualitas ekspor di setiap kecamatan di Gowa,”ujarnya.